notes
be a creative engineering
Sunday, December 28, 2014
DORAEMON STAND BY ME (2014) 720p
OMG i cried so hard watching this. okay im overacted. but you should! must! have to! (?) watching this.
okay i recommended to this site : (check this out)
http://arijumadi.blogspot.com/2014/12/stand-by-me-doraemon-2014-bluray-720p.html
have fun!
Sunday, November 23, 2014
Penerapan Total Quality Management Pada Produksi Kertas
Penyajian
dan Penganalisisan Data
Tabel 1 :
Kriteria cacat kertas dari bulan Januari-Mei 2014
Tabel diatas menunjukan kriteria cacat
pada produksi kertas mulai bulan Januari hingga Mei 2014. Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatkan jenis-jenis kegagalan yang
sering terjadi dalam kurun waktu pengamatan. Kriteria tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 7 kriteria cacat yaitu hasil cetakan kotor, warna cetakan
kurang cerah, huruf cetakan kurang jelas, cetakan kurang simetris, terjadi
kerutan kertas dan potongan kertas tidak rapi. Dari total 227.233 lembar kertas
yang diproduksi, ada 6.119 lembar kertas yang mengalami gagal produksi. Setiap
bulannya kriteria cacat yang ada
mengalami penaikan dan penurunan. Penaikan
dan penurunan ini bersifat relatif stabil setiap bualannya.
Berdasarkan data diatas pada bulan
Januari dari 48.390 kertas yang diproduksi terdapat 1.590 kertas yang mengalami
kerusakan atau cacat. Kriteria cacat cetakan kotor terjadi sebanyak 197 lembar.
Pada warna cetakan kurang cerah terjadi sebanyak 256 lembar. Kegagalan ini
merupakan yang paling dominan di bulan Januari. Selanjutnya pada huruf cetakan
kurang jelas terjadi 242 lembar sedangkan gambar cetakan kurang jelas
sebanyak 238 lembar. Cetakan yang kurang
simetris juga menjadi masalah yaitu terjadi sebanyak 249 lembar. Kemudian ada
169 lembar kertas yang mengalami kerutan. Kriteria cacat ini merupakan yang
terkecil dalam bulan ini. Dan kriteria terakhir adalah potongan kertas kurang
rapi yaitu terjadi pada 239 lembar
kertas.
Dibulan berikutnya tingkat kegagalan
mulai menurun. Dari 42.078 lembar yang diproduksi, ada 1.278 lembar kertas
gagal produksi. Pada bulan Febuari ini, Kriteria cacat cetakan kotor terjadi
berkurang sehingga menjadi 170 lembar. Kesalahan lainnya juga berkurang seperti
kesalahan pada warna cetakan yang kurang juga berkurang menjadi 228 lembar.
Kriteria cacat seperti huruf cetakan kurang jelas dan kurang simetris tidak
jauh berbeda yaitu 218 lembar dan 215 lembar. Sedangkan untuk cetakan yang
kurang jelas masih cukup tinggi yaitu 221 lembar. Pada bulan febuari cacat terbanyak
masih terjadi pada kriteria warna cetakan kurang cerah. Jika di bandingkan
dengan data bulan januari, pada bulan Febuari semua kriteria cacat mengalami
penurunan.
Pada bulan Maret kriteria cacat paling
dominan terjadi pada kriteria gambar cetakan kurang jelas. Sedangkan yang
paling sedikit masih tetap seperti
bulan-bulan sebelumnya yaitu kriteria kerutan kertas. Di bulan maret Kriteria
cacat kembali mengalami peningkatan sehingga kriteria cacat cetakan kotor terjadi sebanyak 173
lembar. Pada warna cetakan kurang cerah terjadi sebanyak 220 lembar.
Selanjutnya pada huruf cetakan kurang jelas terjadi 225 lembar. Pada gambar
cetakan kurang jelas sebanyak 231
lembar. Cetakan yang kurang simetris terjadi sebanyak 230 lembar. Adanya
kerutan kertas terjadi pada 115 lembar kertas. Dan kriteria terakhir adalah
potongan kertas kurang rapi yaitu terjadi pada
123 lembar kertas. Sehingga di
bulan ini ada 1.317 lembar kertas yang gagal dari 43.313 lembar.
Apabila dibandingkan dengan bulan
sebelumnya, bulan April semua kriteria
mengalami peningkatan. Ada 1.496 lembar
kertas yang gagal sehingga kriteria cacat
kembali didominasi oleh warna cetakan kurang cerah yaitu sebanyak 246
lembar. Sedangkan kriteria terendah masih tetap pada kerutan kertas yaitu 138
kertas. Di bulan April kriteria cacat
cetakan kotor terjadi sebanyak 204
lembar. Huruf cetakan kurang jelas terjadi 238 lembar. Pada gambar
cetakan kurang jelas sebanyak 230
lembar. Cetakan yang kurang simetris terjadi sebanyak 242 lembar. Dan kriteria
terakhir adalah potongan kertas kurang rapi yaitu terjadi pada 198 lembar kertas.
Di akhir penelitian pada bulan Mei
dari 47.338 lembar yang diproduksi terdapat 1.438 lembar mengalami cacat
produksi. Apabila dibandingkan dengan sebelumnya, tingkat kegagalan mengalami
penurunan. Kriteria cacat cetakan kotor terjadi sebanyak 206 lembar. Pada warna cetakan kurang cerah
terjadi sebanyak 237 lembar. Selanjutnya pada huruf cetakan kurang jelas
terjadi 240 lembar. Pada gambar cetakan kurang jelas sebanyak 242 lembar. Cetakan yang kurang simetris
terjadi sebanyak 246 lembar. Adanya kerutan kertas terjadi pada 149 lembar kertas. Dan kriteria terakhir adalah
potoangan kertas kurang rapi yaitu terjadi pada
118 lembar kertas. Dibulan ini cacat produk yang terjadi kembali mengalami
sedikit penuruan dari bulan sebelumnya.
Dari hasil pengamatan selama bulan
Januari hingga Mei dapat disimpulkan perusahaan ini mengalami peningkatan dan
penurunan produksi produk cacat. Kriteria paling dominan terjadi pada kriteria warna cetakan yang
kurang cerah yaitu sebanyak 1.187 lembar. Disusul kriteria kedua tertinggi
yaitu cetakan kurang simetris sebanyak 1.182 lembar. Sedangkan yang sedikit
terjadi adalah kertas yang mengalami kerutan yaitu 681 kertas. Sementara itu,
kriteria cacat huruf cetakan kurang jelas dan gambar cetakan kurang jelas
memiliki angka yang tidak jauh berbeda yaitu 1.163 dan 1.162. Selain itu untuk
tiga kriteria terendah lainnya yaitu potongan kertas tidak rapi dan hasil
cetakan kotor yaitu sebanyak 794 dan 960 lembar.
Sistem manajemen kualitas sangat
penting untuk diterapkan. Sistem ini mengatur suatu proses produksi sehingga
mendapatkan hasil akhir dengan memiliki kualitas terbaik. Pada bulan Januari
hingga Mei perubahan angka kegagalan produksi relatif stabil. Hal ini menunjukan
bahwa, penerapan sistem manajemen kualitas belum sepenuhnya berjalan maksimal.
Dapat dilihat dari bulan januari sampai dengan Mei terdapat tujuh kriteria
cacat yang tidak mengalami penurunan yang berarti.
Menurut teori Sistem manajemen
kualitas, manajemen yang buruk berakibat fatal bagi proses produksi. Sebanyak
1.590 lembar kertas dari 48.390 kertas pada awal bulan Januari mengalami
kegagalan. Kegagalan ini merupakan yang terbesar selama 5 bulan ini. Kegagalan
ini dipicu karena belum maksimalnya penerapan manajemen kualitas perusahaan.
Manajemen kualitas perusahaan ini baru saja diterapkan sehingga pekerja masih
cukup baru dan belum terbiasa dengan keadaan yang ada.
Pendekatan ilmiah dalam sistem
manajemen kualitas yang salah menimbulkan permasalahan. Berdasarkan penerapan
Total quality management, pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam mendesain
pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan serta pemecahan masalah. Dalam
kasus ini warna cetakan kurang cerah dan cetakan yang tidak simetris menjadi
masalah yang serius dalam produksi kertas. Kegagalan sebanyak 1.187 lembar dan 1.182 ini terus mengalami peningkatan
padahal sistem manajemen mutu telah diterapkan. Angka ini menjadikannya sebagai
kegagalan yang paling mendominasi.
Faktor penyebab tingginya kegagalan
kriteria cacat warna cetakan kurang cerah dan cetakan kurang simetris adalah
pemimpin yang tidak berkompeten. Dilihat dari teori kempemimpinan sistem
manajemen mutu, pemimpin dituntut untuk meletakan pandangannya kedepan, manajer
dituntut untuk merealisasikan visi tersebut. Memimpin berarti menciptakan
dimamika organisasi yang kondusif agar para anggota mau dan berkomitmen
terhaadap tujuan organisasi. Melakukan manajemen berarti menata, mengarahkan
serta mengendalikan para anggota secara sistematis agar tujuan tercapai. Dengan
demikian pemimpin yang baik dapat mengurangi angka kegagalan produksi.
Penerapan sistem manajemen dibulan
Febuari berhasil diterapkan. Namun pada bulan Febuari hampir semua kriteria
mengalami penurunan sehingga jumlah total kegagalan hanya sekitar 1.278 lembar
jauh dari bulan sebelumnya dan bulan – bulan berikutnya. Hal ini berarti sistem
manajemen kualitas telah berhasil menekan angka kegagalan. Dengan menekan angka
kegagalan ini produsen bisa meningkatkan penjualannya. Selain itu, produk yang
bebas cacat bawaan dari pabrik membuat konsumen merasa puas.
Berdasarkan total quality management
salah satu faktor kegagalan produk terletak pada mesinnya. Pada pembuatan
kertas ini Set-up mesin terlalu cepat. Sehingga mengakibatkan proses
penggulungan kertas tidak optimal, akibat dari kurang tepatnya set-up mesin,
khususnya pada bagian penggulung. Set-up
mesin yang dilakukan adalah 450-500 meter/menit. Hal ini akan berakibat
terjadinya cacat keriput sebanyak 681 kertas karena hal tersebut di atas dengan
semakin cepatnya mesin penggulung berputar, maka semakin tinggi pula tingkat
kerusakan atau kecacatan pada produk kertas, meskipun jumlah produk yang
dihasilkan lebih banyak.
Hal ini berlaku juga pada proses
pengeringan jika terlalu cepat mesin dijalankan maka proses pengeringan bahan
baku tidak akan maksimal dan akan berpengaruh terhadap terjadinya cacat pada
proses penggulungan. Cara pengendaliannya adalah dengan menurunkan set-up mesin
dari 450-500 meter/menit menjadi 400-450 meter/menit. Sehingga dengan set-up
mesin yang baru kejadian ini tidak terulang. Pendekatan ini berhasil dilakukan
terbukti kegagalan pada kerutan dan potongan kertas merupakan kegagalan yang
paling sediit terjadi.
Puncak kegagalan produksi yaitu pada bulan
April. Kegagalan terus meningkat dan mencapai titik puncaknya yaitu sebanyak
1.493. Kondisi ini memberi pengertian bahwa penerapan sistem manajemen kualitas
kembali mengalami penurunan. Padahal pada bulan-bulan ini seharusnya penerapan
manajemen kualitas sudah berlangsung lama. Penurunan ini menyebabkan tingkat
permintaan terhadap kertas menurun. Konsumen merasa kecewa dan tidak puas
terhadap hasil kertas yang dihasilkan perusahaan ini.
Penerapan manajemen kualitas dalam
produksi kertas memudahkan produsen mengetahui faktor penyebab kegagalan
produksi. Dalam kasus ini warna cetakan yang kurang cerah dan hasil 940 lembar
cetakan kotor disebabkan karena tinta yang digunakan tidak memenuhi standar
perusahaan. Selain karena tinta, penyebab lainya adalah karena tempat
penyimpanan kertas yang telah jadi tidak sesuai dengan suhu yang ditetapkan
perusahaan. Suhu yang seharusnya yaitu
sesuai dengan suhu kamar. Apabila terlallu tinggi, maka kertas akan memudar dan
kehilangan kecerhannya. Akibatnya sejumlah kertas gagal untuk dipasarkan.
Cara terbaik dalam memenangkan
persaingan global adalah dengan menghasilkan produk atau jasa dengan kualitas
terbaik. Karena kualitas yang baik dapat dengan mudah memenangkan persaingan.
Konsumen akan selalu terpaku terhadap suatu konsep kualitas. Dalam produksi
ini sebanyak 7.119 lembar kertas dari
227.233 kertas yang diproduksi mengalami kegagalan. Angka ini masih cukup
tinggi mengingat kualitas adalah penentu keberhasilan.
Kualitas terbaik diperoleh dari
perbaikan terus menerus, salah satunya adalah dengan menekan tingkat kecacatan
pada proses produksinya. Hal ini diharapkan akan mengurangi atau bahkan
menghilangkan kesalahan perusahaan dalam mengeluarkan produknya. Karena apabila
dilihat dari faktor internal perusahaan adanya produk cacat ini akan
mengakibatkan kerugian yang besar pada perusahaan yaitu dengan bertambahnya
ongkos produksi. Dan jika dilihat dari faktor eksternal jika suatu
perusahaan mengeluarkan produk cacat
pada konsumen maka akan mengakibatkan
kerugian berupa hilangnya kerpercayaan atau kurangnya daya beli konsumen
terhadap produk yang di produksi oleh perusahaan.
Kegagalan suatu produk dapat terjadi
karena pekerjanya yang tidak terlatih. Dalam sistem pengendalian mutu terdapat
metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat kegagalan suatu
produk.salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan terhadapat pekerjanya .
Pelatihan ini berfungsi untuk meningkatkan produktivitas mereka sehingga
meminimumkan kesalahan yang terjadi pada saat mencetak kertas. Pelatihan ini
dapat dilakukan dengan mendatangkan seorang ahli yang mampu mengajar dan
menuntun para pekerja. Selain melakukan pelatihan, untuk mengurangi kegagalan
dalam produksi dapat dilakukan dengan mengadakan evaluasi dalam jangka waktu
tertentu. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi pekerja-pekerja yang memiliki
tingkat produktivitas yang rendah sehingga dapat diketahui mana saja pekerja
yang menyebabkan kegagalan ini terjadi.
Kegagalan produksi berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan TQM, pengendalian kualitas berati usaha
untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen. Pengendalian kualitas manajemen
memungkinkan untuk membangun mutu di setiap langkah proses produksi demi
menghasilkan produk yang 100%bebas cacat. Berbeda dengan perusahaan yang tidak
memperhatikan pengendalian kualitas dalam produknya. Perusahaan itu akan
kesulitan bersaing karena produknya tidak memiliki nilai tambah. Bahkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan
karena ada cacat yang terjadi.
Selain itu pengendalian mutu
memungkinkan perusahaan menemukan kesalahan atau kegagalan sebelum akhirnya
berubah menjadi musibah bagi perusahaan. Salah satunya dengan mengidentifikasi
permasalah yang terjadi seperti diagram batang seperti diatas. Pengendalian
mutu juga memungkinkan desain produk
mengikuti keinginan pelangggan secara efisien sehingga produknya selalu dibuat
sesuai dengan pilihan pelanggan.
Total Quality Managemet
KAJIAN SISTEM
MANAJEMEN KUALITAS PRODUK (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) KRITERIA CACAT KERTAS
Kajian
Teori Total Quality Management
Dewasa ini,
perkembangan pemikiran manajemen di sekolah dan perguruan tinggi diarahkan pada
sistem manajemen yang disebut TQM (Total Quality Management) atau Manajemen
Mutu Terpadu. Sesuai pendapat Suarnadi (2003:10), TQM merupakan gabungan beberapa proses yang saling
berekelanjutan baik dalam proses produksi maupun pelayanan untuk mendapakan
kepuasan konsumen yang maksimal.
Pengertian
TQM dibedakan dalam dua aspek. Aspek
pertama menguraikan apa TQM itu dan aspek kedua membahas bagaimana mencapainya.
Total Quality Management berarti suatu proses untuk menghasilkan produk terbaik
agar dapat memenangkan persaingan dipasar. Untuk mencapai tujuan tersebut TQM
berusaha mencari alternatif desain sistem dengan mengadakan prinsip perbaikan
yang berkelanjutan. Dengan demikian, suatu manajemen perusahaan dapat
menghasilkan barang atau jasa dengan memiliki nilai tambah yang tinggi dan
dapat memenangkan persaingan.
Dari dua pengertian ini TQM memiliki
peran penting dalam menghasilkan suatu produk. TQM merancang segala sesuatu
dalam proses produksi demi menghasilkan barang dengan kualitas yang
tinggi. Kualitas merupakan indikator
sebuah perusahaan itu memiliki manajemen yang baik. Kualitas tidak hanya
bergantung pada penilaian konsumen, namun perusahaan harus mengenal kualitas
produknya. Manajemen perusahaan perlu memperhatikan setiap tahapan dalam proses
produksi agar outputnya baik dan
tercapai tujuan perusahaan yaitu kepuasaan pelangan.
Manajemen Kualitas Terpadu (Total
Quality Management) menurut pendapat Gaspersz (1997:5) dapat didefinisikan
sebagai suatu cara menghasilkan kualitas terbaik melalui tahapan-tahapan untuk
tercapainya kepuasan konsumen. Kepuasaan ini dicapai dengan memanfaatkan sumber
daya yang minimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perusahaan harus mampu
mengkombinasikan semua unsur yang ada.
Dasar
pemikiran TQM yakni, bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam
persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas terbaik. Kualitas dapat
tercapai melalui penerapan TQM yang baik dan benar. Perusahaan perlu melakukan
pengembangan terhadap perkembangan kualitas sesuai dengan tuntutan konsumen.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan prinsip perbaikan yang berkelanjutan atau
sistem PDCA. Sistem ini membantu meningkatkan produktivitas suatu perusahaan
agar tercapainya customer satisfaction.
Mengapa inti bisnis dalam era
globalisasi yang akan datang harus berfokus pada kualitas? Karena kualitas
dalam era globalisasi telah menjadi harapan dan keinginan semua orang khususnya
pelanggan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis dan produsen harus terus
berusaha mengembangkan konsepsi dan teknologi kualitas sejalan dengan trend
globalisasi. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem Total Quality Management. Hal ini bertujuan
agar perusahaan dapat bersaing di pasar dan dikalangan masyrakat.
Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality
Management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya yaitu:
Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau
jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan).
Dari ketiga kata yang dimilikinya,
definisi TQM adalah: “sistem manajemen
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction)dengan
kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan
berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan “ (Kid
Sadgrove, 1995).
Manajemen mutu berfokus pada kualitas
produk dan layanan yang ditawarkan oleh organisasi serta sarana yang
berkualitas dapat tercapai. Perusahaan akan terus meningkatkan kualitasnya agar
tercapai kepuasaan pelangan. Peningkatan kualitas diupayakan benar dalam
percobaan pertama. Namun hal itu terdengar mustahil mengingat kualitas bukan
hal yang mudah. Oleh sebab itu perlu diadakannya perbaikan yang
berkesinambungan. Dengan demikian mutu suatu produk dapat terpenuhi.
TQM adalah proses yang membantu
organisasi meningkatkan produk mereka layanan dan kepuasan pelanggan secara
keseluruhan. Setiap kali terjadi masalah atau ketika perubahan diperlukan
peningkatan kualitas memainkan peran penting dalam menungkatkan produktivitas.
Sebelum manajemen mutu dapat dilaksanakan pemimpin organisasi harus terlebih
dahulu mendapatkan pemahaman yang baik tentang apa kualitas yang baik.
Mereka juga harus memahami prinsip-prinsip yang digunakan sehingga mereka
akan lebih mampu untuk membuat perbedaan yang benar dalam hal peningkatan
produk dan layanan dan evaluasi.
Dari ketiga pengertian diatas dapat
diamati persamaannya yaitu, dengan menerapkan prinsip mutu dari TQM yaitu fokus
pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total dari seluruh karyawan
maka akan dapat meningkatkan kualitas dari output yaitu produk atau jasa yang
dihasilkan yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan/konsumen. Sehingga
dengan sendirinya konsumen akan mau untuk kembali membeli produk yang
ditawarkan dan akan membentuk loyalitas pelanggan. Total quality management
juga mengedepankan konsumen sebagai prioritas utamanya dalam mencapai
tujuannya. Selain itu, TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas
sebagai strategi berusaha dan berorientasi pada kepuasaan pelangan dengan
melibatkan seluruh anggota karyawan.
Melihat berbagai pengertian dari
beberapa ahli dapat disimpulkan TQM adalah salah satu bentuk pendekatan modern
untuk meningkatkan kualitas. Pendekatan kualitas dapat dilakukan dengan cara perbaikan
berkesinambungan. TQM mempersyaratkan integrasi dari berbagai faktor yang perlu
diintegrasikan. Faktor itu adalah pelanggan, kepemimpinan, tim, prosedur, dan
struktur.
Monday, November 10, 2014
Hillsong Worship - No Other Name album (2014)
No Other Name
The album’s standout songs include the title
track, ‘No Other Name’, which captures Hillsong Church’s current season
of building on the foundations of the past three decades and 'pioneering
again’, whilst continuing to lift up the One it all began with, Jesus.
‘This I Believe’ is a modern day expression of the statements of belief
outlined in the ancient Apostles’ Creed. These are foundational truths
that have unified Christians across the globe for centuries and continue
to do so today.
More than just songs, our prayer is that the album would give voice to individuals and churches across the earth, unifying them in a declaration of worship that is lifted to and for no other name but Jesus.
download : http://www.4shared.com/rar/9dqn6IrHba/Hillsong_Worship_-_No_Other_Na.html
More than just songs, our prayer is that the album would give voice to individuals and churches across the earth, unifying them in a declaration of worship that is lifted to and for no other name but Jesus.
download : http://www.4shared.com/rar/9dqn6IrHba/Hillsong_Worship_-_No_Other_Na.html
Saturday, November 8, 2014
Laporan Kunjungan Industri [Pabrik Yakult]
Yakult
PROFIL
PERUSAHAAN
A. Nama Perusahaan :
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
Alamat Perusahaan : Plaza PP Lt. 7, Jl. TB. Simatupang No.
57 Jakarta 13760, Indonesia.
B. Pabrik 1:
Kawasan Industri Indolakto. Desa
Pasawahan,
Cicurug Sukabumi, Jawa Barat 43359.
Telp/Fax : Tel. (62-21) 87782138, 0266-733130/Fax.
(62-21) 87782138
Email
: pr-sci@yakult.co.id
Berdiri
: 2 Februari 1990
Beroperasi : 1 April 1997
Produk :
Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk : Yakult
Produksi : Januari 1991
Status :
PMA 100 %. Yakult Honsha Co. Ltd (Japan)
Luas Tanah : 50.000 m2
Luas Bangunan : 12.925 m2
Kapasitas Produksi : 3.300.000 botol/hari
C. Pabrik 2 (yang dikunjungi)
Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur.
Telp/Fax : (0321) -6815692/Fax. (0321) – 6815588
Diresmikan : 21 April 2014
Produk :
Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk : Yakult
Luas Tanah : ±52.000 m2
Luas Bangunan : ±9458,78 m2
Kapasitas Produksi : 1.200.000 botol/hari
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
1.
Moto Produk : Cintai Ususmu, Minum Yakult Setiap Hari
2.
Visi Perusahaan : Mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna
untuk meningkatkan kesehatan manusia.
3.
Misi Perusahaan : Sebagai Pelopor Prebiotik minuman Yakult yang sehat
yang membantu dalam menjaga usus
4.
Tujuan Perusahaan :
-
Meraih profit dan benefit perusahaan
dengan menjadi pelopor Probiotik minuman sehat untuk keluarga dengan
mengoptimumkan untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan karyawan yang
memiliki komitmen terhadapperusahaan dan lingkungan.
-
Memberikan komitmen kepada konsumen
untuk tetap mempertahankan misi tersebut dengan mengintegrasikan semua aspek
perusahaan.
5.
Sasaran
: Semua lapisan
masyarakat
SEJARAH
Pada tahun 1930, Dr Minoru Shirota,
pendiri perusahaan Yakult, berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakeri asam
laktat dan memilih satu jenis bakteri yang paling tahan terhadap cairan
pencernaan seperti asam
lambung dan cairan empedu sehingga bisa sampai ke usus halus dalam keadaan
hidup. Dia kemudian menjadi orang
pertama yang berhasil memperkuat dan budaya strain lactobacillus, yang sekarang
dikenal sebagai Lactobasilus Casei
Shirota Strai. Lactobasilus sendiri
berarti
batang, sedangkan Casei berati keju
dan Shirota Strain adalah penemunya. Dr
Shirota, bersama dengan relawan kemudian mengembangkan sebuah produk minuman yang diberi nama Yakult.
Pusat penelitian Yakult didirikan ada tahun 1967.
Terdapat 300 tenaga ahli yang melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang
menguntungkan bagi manusia. Pusat penelitian ini bernama Yakult Central
Institute for Microbiological Researh yang berlokasi di Jepang.
PENERAPAN
5 MATA KULIAH Teknik Industri
1.
Manajemen
pemasaran dan Sistem distribusi dan transformasi
Yakult
memiliki masa kadarluasa hanya 40 hari sejak diproses dari pabrik. Ini membuat
produk yang ada dipasar adalah produk yang segar dan baik. Oleh karena itu
Yakult menangani sendiri proses
penditribusiannya. Ada 2 jenis sistem distribusi yakult yaitu Sistem Direct
Sales dan Sistem Yakult Lady.
a. Sistem
direct sales
Sistem
ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket,
koperasi,kantin dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil
berpendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 (tigapuluh
tujuh) cabang atau TKU (tempat kegiatan usaha) yang melayani outlet outlet yang
tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi.
b. Sistem
Yakult Lady
Melalui
sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat
dilingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, Yakult Lady
juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat
Yakult. Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult
Lady yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
2.
Green
Supply Chain / Teknologi dan Lingkungan
Yakult
memiliki cara tersendiri dalam mengelolah limbah cairnya. Yakult ikut menjaga
kelestarian lingkungan dengan membangun sistem pengolahan air limbah dengan
menggunakan teknologi yang diciptakan oleh Yakult Jepang. Sistem ini
menggunakan botol Yakult bekas tanpa dasar yang di kumpulkan menjadi satu dalam
tangki pengolahan limbah dimana kemudian beragam mikroorganisme yang ada dalam
botol Yakult menempati bagian dalam dan luar botol Yakult tersebut.
Mikroorganisme ini mengurai dan mengolah zat-zat organik yang membuat keruh air
sehingga menghasilkan air jernih.
3.
Perencanaan
dan pengendalian proses produksi
PT
Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah fokus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu
jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang
khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah
terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur
kerja bagi karyawan perusahaan.
Penanganan
persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult sehingga
dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan
serta kekurangan bahan baku. Sistem akuntansi persediaan bahan baku merupakan
hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini. Penerapan sistem
persediaan bahan baku membuat perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu
adanya keteraturan penyediaan bahan baku sehingga tanggung jawab lebih
terkontrol.
Untuk
membuat Yakut ada beberapa tahap yang harus dilewati. Berikut adalah proses
pembuatan Yakult berdasarkan urutan ruangnnya.
1)
Ruang pembibitan
Proses
pembibitan ini dilakukann secara manual. Saat pembibitan susu bubuk disteril
sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke
tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari (fermentasi).
Selama proses fermentasi gula mengalami
proses HTST (High Temperature Short
Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temperature). Waktu penampungan saat
fermentasi ialah tujuh hari dengan suhu 37oC.
2) Ruang pelarutan
Diruang ini susu bubuk skim dan glukosa di larutkan
dan di strerilkan kemudian di kirim ketangki Kultur.
3) Ruang pengkulturan
bakteri
Di tangki ini bibit L.Casei Shirota Strain dikulturkan
untuk mendapatkan jumlah bakteri yang ditentukan dan merupakan ciri khas dari
Yakult yaitu sekitar 6,5 Miliyar.
Satu tangki di
ruangan ini mampu menampung sekitar 1800 Liter. Tangki ini terlebih dahulu
disterilkan dan kemudian di masukkan Susu bubuk + glukosa + bibit yang sudah
difermentasi tadi. Kemudian tangki ini difermentasi lagi selama 1 minggu dengan
suhu tangki sekitar 37oC. Tujuannya adalah untuk mendapatkan asam
Yakult (asam laktat).Hasil fermentasi ini akan berupa susu gumpalan oleh karena
itu harus dihaluskan terlebih dahulu dengan ditambahkan sirup dan sukrosa +
air.
4) Ruang pencampuran
Di ruang
ini terdapat tangki dengan kapasitas
32.00 Liter. Tangki ini digunakan untuk menyatukan/mencampur semua bahan yang
diatas tadi seperti kultur bakteri L.casei
+ susu bubuk + glukosa + sirup dan larutan steril sehingga menjadi Yakult konsetrat. Seperti yang telah dijelaskan,
hasil pencampuran ini menghasilkan susu yang menggumpal oleh karena itu di tank
ini hasil pencampuran tadi akan ditambahkan air agar menjadi cair.
5) Mesin pembuat botol
Untuk menjaga kehigienitasnya,
maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri oleh Yakult Indonesia. Mesin
pencetak botol ini mampu mencetak 1100 botol/jam dengan menggunakan bahan baku Polistirena
resin berkualitas tinggi. Pembuatan ini menggunakan sistem Injection
Blowmoulding. Setelah jadi botol ini akan dikirim ke tempat penampungan botol
dengan menggunakan angin yang telah disterilkan.
6) Tangki penampung botol
Tangki berbahan
stenlis steel ini memiliki kapasitas 555.000 botol. Tangki ini berhubungan
dengan mesin penangkap botol.
7) Mesin penangkap botol
Mesin ini
berfungsi untuk mendirikan botol-botol yang berjalan diatas konveier. Selain
itu di mesin ini botol-botol yang telah di produksi tadi dibersihkan dari debu
yang menempel.
8) Pembotolan
Selanjutnya
minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga dicetak
semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.
Botol Yakult di tutup degan sistem hampa udara menggunakan aluminium foil.
Semua proses ini dilakukan secara otomatis. Dalam sekali produksi, mesin ini
mampu menghasilkan 45.000 botol.
9) Mesin pengemasan
Mesin ini
mengemas 5 botol Yakult menjadi 1 pack multi dan selanjutnya di pack 10 pack
multi sehingga satu kemasan berisi 50 botol.
Ada 2 jenis
warna kemasan Yakult. Biru untuk sistem distribusi Yakult Lady yaitu dari rumah
ke rumah, sedangkan yang Putih untuk sistem direct sales seperti penjualan ke
toko atau swalayan.
10) Mesin pembawa Pallet
Mesin ini
membawa pallet kosong dari ruang pembersihan palet ke ruang packing. Mesin ini
mampu menampung 10.000 botol yakult yang siap dibawa ke Cold Room.
11) Cold room
Diruangan ini
Yakult di simpan terpisah berdasarkan warna Packingnya. Yakult menerapkan
sistem FIFO yaitu First in First out. Ruangan yang bersuhu 5oC ini mampu menyimpan 2.700.000 botol.
12) Delivery
Cara pengiriman
Yakult menggunakan mobil yang dilengkapi pendingin. Yakult ini kemudian dikirim
ke berbagai cabang di seluruh Indonesia.
13) Ruang kendali
mutu
Di ruangan ini
akan dilakukan sampling dari hasil
produk Yakult tadi. Hal ini bertujuan untuk pengecekan mutu dan keamanan. Di
ruangan ini juga dilakukan pengujian dan pengendalian mutu yang dilakukan mulai
dari pemilihan bahan baku selama proses berlangsung sampai pada berakhirnya
masa kadaluwasa Yakult.
14) Ruang kendali
mutu Mikrobiologi
Di ruangan ini
mikrobiologi diuji sesuai dengan standar Yakult.
Apabila semua pengecekan kualitas mutu telah sesuai dengan standar yang di
inginkan, maka produk Yakult siap dipasarkan.
4.
Ergonomi Industri
Ada 2 aspek ergonomi yang diterapkan di perusahaan
Yakult yaitu pada kemasan dan pekerjanya.
a) Penerapan aspek ergonomi ditinjau dari kemasan Yakult.
Pengemas produk
Yakult berupa wadah gelas (botol) dengan leher sempit. Pemilihan bentuk botol
seperti itu bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi Yakult.
Botol Yakult ini terbuat dari plastik, yang ringan, aman, dan mudah didaur
ulang. Jenis plastik yang digunakan untuk membuat botol produk yaitu PS
(Polistirena resin). Jenis plastik ini aman untuk sekali pakai dan menunjukkan
warna alami yang dimiliki produk. Polistirena pada kemasan yakult ini sangat
cocok untuk mengemas bahan yakult yang tidak mengandung alkohol dan
lemak.
Setiap lima botol (produk yakult) dikemas dalam 1 pack
dengan menggunakan plastic jenis polietilen. Selanjutnya dari lima botol
tersebut akan di pak lagi menjadi 50 botol. Botol yakult ditutup menggunakan
tutup aluminium foil, yang tidak resealable untuk memastikan bahwa produk
tersebut dikonsumsi saat membuka. Ini meminimalkan risiko kontaminasi.
Pada label kemasan terdapat informasi tentang nama
produk, daftar bahan baku, berat bersih, nama dan alamat produsen, keterangan
halal, waktu kadaluwarsa dan informasi penting dari Yakult sendiri.
Berdasarkan analisa terhadap kemasan produk yakult,
ternyata ada beberapa kelemahan yaitu tidak adanya suara konsumen pada kemasan
botol. Namun adanya pada kemasan plastic 1 pack. Sehingga ini menjadi kesulitan
bagi konsumen yang membeli secara eceran. Namun, dari segi kenampakan, baik
bentuk maupun warna sudah relative bagus. Bentuk botol ergonomis karena dalam
desainnya memperhatikan cara minum konsumen. Sedangkan warna dari kemasan yaitu
dominan putih transparan dengan tulisan huruf berwarna merah. Sehingga sangat eye
catching dan sangat kontras dengan warna dasar botol. Selain itu mempermudah
konsumen dalam membaca informasi yang ada pada badan botol yakult sehingga
konsumen dapat menggunakan produk ini dengan aman nyaman dan sehat, sesuai
dengan aspek ergonomi itu sendiri.
b) Penerapan aspek ergonomis ditinjau dari para pekerja.
Pekerja di pabrik Yakult belum cukup ergonomi. Ada beberapa pekerja yang
sudah sesuai dengan aspek ergonomi namun juga ada yang belum. Apabila dilihat
dari tata letak mesin dan pekerjanya sudah aman dan nyaman. Satu buah mesin
terdapat 3-4 pekerja yang duduk berjejeran untuk mengamati botol-botol Yakult
yang berjalan. Namun ada 2 pekerja
dibagian pembotolan yang berdiri disamping sebuah mesin. Mereka berugas
untuk mengantikan dan mengontrol ketersediaan botol kosong dan tutup aluminium
foil. Pekerja tersebut tidak merasakan nyaman karena harus berdiri dalam waktu
yang lama. Selain itu, hanya ada seorang pekerja dibagian penyusunan botol ke
pallet, ia harus berdiri cukup lama untuk menyusun botol-botol yang jumlahnya
ratusan keatas pallet.
5.
Manajemen
kualitas
Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap
kualitas yang dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan produk, mulai dari
tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk jadi yang siap untuk
dikonsumsi. Pengawasan mutu PT Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.
Pengawasan mutu bahan baku
Untuk
melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di
gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec
yang distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka
yang dapat dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling dilakukan
dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku.
2.
Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan
mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu melakukan sistem pengendalian mutu
proses produksi secara harian dan melakukan analisa organoleptik, bahan baku,
bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta melaksanakan
pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk
mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi
sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.
3.
Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan
mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu melaksanakan system
pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan barang jadi di
gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.
Subscribe to:
Posts (Atom)