Saturday, November 8, 2014

Laporan Kunjungan Industri [Pabrik Yakult]



Yakult
PROFIL PERUSAHAAN
A.      Nama Perusahaan         : PT YAKULT INDONESIA PERSADA
Alamat Perusahaan        : Plaza PP Lt. 7, Jl. TB. Simatupang No. 57 Jakarta 13760, Indonesia.

B.      Pabrik 1:
Kawasan Industri Indolakto. Desa Pasawahan,
Cicurug Sukabumi, Jawa Barat 43359.
Telp/Fax                       : Tel. (62-21) 87782138, 0266-733130/Fax. (62-21) 87782138
Email                            : pr-sci@yakult.co.id
Berdiri                           : 2 Februari 1990
Beroperasi                     : 1 April 1997
Produk                          : Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk                : Yakult
Produksi                       : Januari 1991
Status                           : PMA 100 %. Yakult Honsha Co. Ltd (Japan)
Luas Tanah                   : 50.000 m2
Luas Bangunan              : 12.925 m2
Kapasitas Produksi        : 3.300.000 botol/hari

C.     Pabrik 2 (yang dikunjungi)
Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur.
Telp/Fax                       : (0321) -6815692/Fax. (0321) – 6815588
Diresmikan                    : 21 April 2014
Produk                          : Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk                : Yakult
Luas Tanah                   : ±52.000 m2
Luas Bangunan              : ±9458,78 m2
Kapasitas Produksi        : 1.200.000 botol/hari



VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN

1.       Moto Produk                  : Cintai Ususmu, Minum Yakult Setiap Hari
2.       Visi Perusahaan            : Mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna untuk meningkatkan kesehatan manusia.
3.       Misi Perusahaan            : Sebagai Pelopor Prebiotik minuman Yakult yang sehat yang membantu dalam menjaga usus
4.       Tujuan Perusahaan        :
-          Meraih profit dan benefit perusahaan dengan menjadi pelopor Probiotik minuman sehat untuk keluarga dengan mengoptimumkan untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan karyawan yang memiliki komitmen terhadapperusahaan dan lingkungan.
-          Memberikan komitmen kepada konsumen untuk tetap mempertahankan misi tersebut dengan mengintegrasikan semua aspek perusahaan.
5.       Sasaran                        : Semua lapisan masyarakat

SEJARAH
Pada tahun 1930, Dr Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakeri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang paling tahan terhadap cairan pencernaan seperti asam lambung dan cairan empedu sehingga bisa sampai ke usus halus dalam keadaan hidup. Dia kemudian menjadi orang pertama yang berhasil memperkuat dan budaya strain lactobacillus, yang sekarang dikenal sebagai Lactobasilus Casei Shirota Strai. Lactobasilus sendiri berarti batang, sedangkan Casei berati keju dan Shirota Strain adalah penemunya. Dr Shirota, bersama dengan relawan kemudian mengembangkan sebuah produk minuman yang diberi nama Yakult.  
Pusat penelitian Yakult didirikan ada tahun 1967. Terdapat 300 tenaga ahli yang melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia. Pusat penelitian ini bernama Yakult Central Institute for Microbiological Researh yang berlokasi di Jepang.

PENERAPAN 5 MATA KULIAH Teknik Industri
1.       Manajemen pemasaran dan Sistem distribusi dan transformasi
Yakult memiliki masa kadarluasa hanya 40 hari sejak diproses dari pabrik. Ini membuat produk yang ada dipasar adalah produk yang segar dan baik. Oleh karena itu Yakult menangani sendiri  proses penditribusiannya. Ada 2 jenis sistem distribusi yakult yaitu Sistem Direct Sales dan Sistem Yakult Lady.
a.       Sistem direct sales 
Sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket, koperasi,kantin dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil berpendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 (tigapuluh tujuh) cabang atau TKU (tempat kegiatan usaha) yang melayani outlet outlet yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi.
b.       Sistem Yakult Lady
Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat dilingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, Yakult Lady juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult. Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.

2.       Green Supply Chain / Teknologi dan Lingkungan
Yakult memiliki cara tersendiri dalam mengelolah limbah cairnya. Yakult ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan membangun sistem pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi yang diciptakan oleh Yakult Jepang. Sistem ini menggunakan botol Yakult bekas tanpa dasar yang di kumpulkan menjadi satu dalam tangki pengolahan limbah dimana kemudian beragam mikroorganisme yang ada dalam botol Yakult menempati bagian dalam dan luar botol Yakult tersebut. Mikroorganisme ini mengurai dan mengolah zat-zat organik yang membuat keruh air sehingga menghasilkan air jernih.

3.       Perencanaan dan pengendalian proses produksi
PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi proses yang dipilih adalah fokus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.
Penanganan persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult sehingga dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan serta kekurangan bahan baku. Sistem akuntansi persediaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini. Penerapan sistem persediaan bahan baku membuat perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu adanya keteraturan penyediaan bahan baku sehingga tanggung jawab lebih terkontrol.
Untuk membuat Yakut ada beberapa tahap yang harus dilewati. Berikut adalah proses pembuatan Yakult berdasarkan urutan ruangnnya.

1)       Ruang pembibitan
Proses pembibitan ini dilakukann secara manual. Saat pembibitan susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan  besar dan didiamkan selama satu hari (fermentasi). Selama proses fermentasi  gula mengalami proses HTST (High Temperature Short Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temperature). Waktu penampungan saat fermentasi ialah tujuh hari dengan suhu 37oC.

2)       Ruang pelarutan
Diruang ini susu bubuk skim dan glukosa di larutkan dan di strerilkan kemudian di kirim ketangki Kultur.

3)       Ruang pengkulturan  bakteri
Di tangki ini bibit L.Casei Shirota Strain dikulturkan untuk mendapatkan jumlah bakteri yang ditentukan dan merupakan ciri khas dari Yakult yaitu sekitar 6,5 Miliyar.
Satu tangki di ruangan ini mampu menampung sekitar 1800 Liter. Tangki ini terlebih dahulu disterilkan dan kemudian di masukkan Susu bubuk + glukosa + bibit yang sudah difermentasi tadi. Kemudian tangki ini difermentasi lagi selama 1 minggu dengan suhu tangki sekitar 37oC. Tujuannya adalah untuk mendapatkan asam Yakult (asam laktat).Hasil fermentasi ini akan berupa susu gumpalan oleh karena itu harus dihaluskan terlebih dahulu dengan ditambahkan sirup dan sukrosa + air.

4)       Ruang pencampuran
Di ruang ini  terdapat tangki dengan kapasitas 32.00 Liter. Tangki ini digunakan untuk menyatukan/mencampur semua bahan yang diatas tadi seperti  kultur bakteri L.casei + susu bubuk + glukosa + sirup dan larutan steril sehingga menjadi Yakult  konsetrat. Seperti yang telah dijelaskan, hasil pencampuran ini menghasilkan susu yang menggumpal oleh karena itu di tank ini hasil pencampuran tadi akan ditambahkan air agar menjadi cair.

5)       Mesin pembuat botol
Untuk menjaga kehigienitasnya, maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri oleh Yakult Indonesia. Mesin pencetak botol ini mampu mencetak 1100 botol/jam dengan menggunakan bahan baku Polistirena resin berkualitas tinggi. Pembuatan ini menggunakan sistem Injection Blowmoulding. Setelah jadi botol ini akan dikirim ke tempat penampungan botol dengan menggunakan angin yang telah disterilkan.

6)       Tangki penampung botol
Tangki berbahan stenlis steel ini memiliki kapasitas 555.000 botol. Tangki ini berhubungan dengan mesin penangkap botol.

7)       Mesin penangkap botol
Mesin ini berfungsi untuk mendirikan botol-botol yang berjalan diatas konveier. Selain itu di mesin ini botol-botol yang telah di produksi tadi dibersihkan dari debu yang menempel.

8)       Pembotolan
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll. Botol Yakult di tutup degan sistem hampa udara menggunakan aluminium foil. Semua proses ini dilakukan secara otomatis. Dalam sekali produksi, mesin ini mampu menghasilkan 45.000 botol.

9)       Mesin pengemasan
Mesin ini mengemas 5 botol Yakult menjadi 1 pack multi dan selanjutnya di pack 10 pack multi sehingga satu kemasan berisi 50 botol.
Ada 2 jenis warna kemasan Yakult. Biru untuk sistem distribusi Yakult Lady yaitu dari rumah ke rumah, sedangkan yang Putih untuk sistem direct sales seperti penjualan ke toko atau swalayan.

10)   Mesin pembawa Pallet
Mesin ini membawa pallet kosong dari ruang pembersihan palet ke ruang packing. Mesin ini mampu menampung 10.000 botol yakult yang siap dibawa ke Cold Room.

11)    Cold room
Diruangan ini Yakult di simpan terpisah berdasarkan warna Packingnya. Yakult menerapkan sistem FIFO yaitu First in First out. Ruangan yang bersuhu 5oC  ini mampu menyimpan 2.700.000 botol.

12)    Delivery
Cara pengiriman Yakult menggunakan mobil yang dilengkapi pendingin. Yakult ini kemudian dikirim ke berbagai cabang di seluruh Indonesia.

13)    Ruang kendali mutu
Di ruangan ini akan dilakukan sampling dari hasil produk Yakult tadi. Hal ini bertujuan untuk pengecekan mutu dan keamanan. Di ruangan ini juga dilakukan pengujian dan pengendalian mutu yang dilakukan mulai dari pemilihan bahan baku selama proses berlangsung sampai pada berakhirnya masa kadaluwasa Yakult.

14)    Ruang kendali mutu Mikrobiologi
Di ruangan ini mikrobiologi diuji sesuai dengan standar Yakult.
Apabila semua pengecekan kualitas mutu telah sesuai dengan standar yang di inginkan, maka produk Yakult siap dipasarkan.

4.       Ergonomi Industri
Ada 2 aspek ergonomi yang diterapkan di perusahaan Yakult yaitu pada kemasan dan pekerjanya.

a)       Penerapan aspek ergonomi  ditinjau dari kemasan Yakult.
 Pengemas produk Yakult berupa wadah gelas (botol) dengan leher sempit. Pemilihan bentuk botol seperti itu bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi Yakult. Botol Yakult ini terbuat dari plastik, yang ringan, aman, dan mudah didaur ulang. Jenis plastik yang digunakan untuk membuat botol produk yaitu PS (Polistirena resin). Jenis plastik ini aman untuk sekali pakai dan menunjukkan warna alami yang dimiliki produk. Polistirena pada kemasan yakult ini sangat cocok untuk mengemas bahan yakult yang tidak mengandung alkohol dan lemak. 
Setiap lima botol (produk yakult) dikemas dalam 1 pack dengan menggunakan plastic jenis polietilen. Selanjutnya dari lima botol tersebut akan di pak lagi menjadi 50 botol. Botol yakult ditutup menggunakan tutup aluminium foil, yang tidak resealable untuk memastikan bahwa produk tersebut dikonsumsi saat membuka. Ini meminimalkan risiko kontaminasi.
Pada label kemasan terdapat informasi tentang nama produk, daftar bahan baku, berat bersih, nama dan alamat produsen, keterangan halal, waktu kadaluwarsa dan informasi penting dari Yakult sendiri.
Berdasarkan analisa terhadap kemasan produk yakult, ternyata ada beberapa kelemahan yaitu tidak adanya suara konsumen pada kemasan botol. Namun adanya pada kemasan plastic 1 pack. Sehingga ini menjadi kesulitan bagi konsumen yang membeli secara eceran. Namun, dari segi kenampakan, baik bentuk maupun warna sudah relative bagus. Bentuk botol ergonomis karena dalam desainnya memperhatikan cara minum konsumen. Sedangkan warna dari kemasan yaitu dominan putih transparan dengan tulisan huruf berwarna merah. Sehingga sangat eye catching dan sangat kontras dengan warna dasar botol. Selain itu mempermudah konsumen dalam membaca informasi yang ada pada badan botol yakult sehingga konsumen dapat menggunakan produk ini dengan aman nyaman dan sehat, sesuai dengan aspek ergonomi itu sendiri.
b)       Penerapan aspek ergonomis  ditinjau dari para pekerja.
Pekerja di pabrik Yakult belum cukup ergonomi. Ada beberapa pekerja yang sudah sesuai dengan aspek ergonomi namun juga ada yang belum. Apabila dilihat dari tata letak mesin dan pekerjanya sudah aman dan nyaman. Satu buah mesin terdapat 3-4 pekerja yang duduk berjejeran untuk mengamati botol-botol Yakult yang berjalan. Namun ada 2 pekerja  dibagian pembotolan yang berdiri disamping sebuah mesin. Mereka berugas untuk mengantikan dan mengontrol ketersediaan botol kosong dan tutup aluminium foil. Pekerja tersebut tidak merasakan nyaman karena harus berdiri dalam waktu yang lama. Selain itu, hanya ada seorang pekerja dibagian penyusunan botol ke pallet, ia harus berdiri cukup lama untuk menyusun botol-botol yang jumlahnya ratusan keatas pallet.
5.       Manajemen kualitas
Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap kualitas yang dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan produk, mulai dari tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk jadi yang siap untuk dikonsumsi. Pengawasan mutu PT Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.       Pengawasan mutu bahan baku
Untuk melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec yang distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka yang dapat dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling dilakukan dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku.

2.       Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu melakukan sistem pengendalian mutu proses produksi secara harian dan melakukan analisa organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.

3.       Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan barang jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.

1 comment: