Yakult
PROFIL
PERUSAHAAN
A. Nama Perusahaan :
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
Alamat Perusahaan : Plaza PP Lt. 7, Jl. TB. Simatupang No.
57 Jakarta 13760, Indonesia.
B. Pabrik 1:
Kawasan Industri Indolakto. Desa
Pasawahan,
Cicurug Sukabumi, Jawa Barat 43359.
Telp/Fax : Tel. (62-21) 87782138, 0266-733130/Fax.
(62-21) 87782138
Email
: pr-sci@yakult.co.id
Berdiri
: 2 Februari 1990
Beroperasi : 1 April 1997
Produk :
Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk : Yakult
Produksi : Januari 1991
Status :
PMA 100 %. Yakult Honsha Co. Ltd (Japan)
Luas Tanah : 50.000 m2
Luas Bangunan : 12.925 m2
Kapasitas Produksi : 3.300.000 botol/hari
C. Pabrik 2 (yang dikunjungi)
Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur.
Telp/Fax : (0321) -6815692/Fax. (0321) – 6815588
Diresmikan : 21 April 2014
Produk :
Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk : Yakult
Luas Tanah : ±52.000 m2
Luas Bangunan : ±9458,78 m2
Kapasitas Produksi : 1.200.000 botol/hari
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
1.
Moto Produk : Cintai Ususmu, Minum Yakult Setiap Hari
2.
Visi Perusahaan : Mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna
untuk meningkatkan kesehatan manusia.
3.
Misi Perusahaan : Sebagai Pelopor Prebiotik minuman Yakult yang sehat
yang membantu dalam menjaga usus
4.
Tujuan Perusahaan :
-
Meraih profit dan benefit perusahaan
dengan menjadi pelopor Probiotik minuman sehat untuk keluarga dengan
mengoptimumkan untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan karyawan yang
memiliki komitmen terhadapperusahaan dan lingkungan.
-
Memberikan komitmen kepada konsumen
untuk tetap mempertahankan misi tersebut dengan mengintegrasikan semua aspek
perusahaan.
5.
Sasaran
: Semua lapisan
masyarakat
SEJARAH
Pada tahun 1930, Dr Minoru Shirota,
pendiri perusahaan Yakult, berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakeri asam
laktat dan memilih satu jenis bakteri yang paling tahan terhadap cairan
pencernaan seperti asam
lambung dan cairan empedu sehingga bisa sampai ke usus halus dalam keadaan
hidup. Dia kemudian menjadi orang
pertama yang berhasil memperkuat dan budaya strain lactobacillus, yang sekarang
dikenal sebagai Lactobasilus Casei
Shirota Strai. Lactobasilus sendiri
berarti
batang, sedangkan Casei berati keju
dan Shirota Strain adalah penemunya. Dr
Shirota, bersama dengan relawan kemudian mengembangkan sebuah produk minuman yang diberi nama Yakult.
Pusat penelitian Yakult didirikan ada tahun 1967.
Terdapat 300 tenaga ahli yang melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang
menguntungkan bagi manusia. Pusat penelitian ini bernama Yakult Central
Institute for Microbiological Researh yang berlokasi di Jepang.
PENERAPAN
5 MATA KULIAH Teknik Industri
1.
Manajemen
pemasaran dan Sistem distribusi dan transformasi
Yakult
memiliki masa kadarluasa hanya 40 hari sejak diproses dari pabrik. Ini membuat
produk yang ada dipasar adalah produk yang segar dan baik. Oleh karena itu
Yakult menangani sendiri proses
penditribusiannya. Ada 2 jenis sistem distribusi yakult yaitu Sistem Direct
Sales dan Sistem Yakult Lady.
a. Sistem
direct sales
Sistem
ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket,
koperasi,kantin dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil
berpendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 (tigapuluh
tujuh) cabang atau TKU (tempat kegiatan usaha) yang melayani outlet outlet yang
tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi.
b. Sistem
Yakult Lady
Melalui
sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat
dilingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, Yakult Lady
juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat
Yakult. Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult
Lady yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
2.
Green
Supply Chain / Teknologi dan Lingkungan
Yakult
memiliki cara tersendiri dalam mengelolah limbah cairnya. Yakult ikut menjaga
kelestarian lingkungan dengan membangun sistem pengolahan air limbah dengan
menggunakan teknologi yang diciptakan oleh Yakult Jepang. Sistem ini
menggunakan botol Yakult bekas tanpa dasar yang di kumpulkan menjadi satu dalam
tangki pengolahan limbah dimana kemudian beragam mikroorganisme yang ada dalam
botol Yakult menempati bagian dalam dan luar botol Yakult tersebut.
Mikroorganisme ini mengurai dan mengolah zat-zat organik yang membuat keruh air
sehingga menghasilkan air jernih.
3.
Perencanaan
dan pengendalian proses produksi
PT
Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah fokus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu
jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang
khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah
terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur
kerja bagi karyawan perusahaan.
Penanganan
persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah bagi PT Yakult sehingga
dibutuhkan strategi yang tepat untuk penanganan agar tidak terjadi kelebihan
serta kekurangan bahan baku. Sistem akuntansi persediaan bahan baku merupakan
hal yang sangat penting untuk penanganan masalah ini. Penerapan sistem
persediaan bahan baku membuat perusahaan mendapatkan manfaat yang besar yaitu
adanya keteraturan penyediaan bahan baku sehingga tanggung jawab lebih
terkontrol.
Untuk
membuat Yakut ada beberapa tahap yang harus dilewati. Berikut adalah proses
pembuatan Yakult berdasarkan urutan ruangnnya.
1)
Ruang pembibitan
Proses
pembibitan ini dilakukann secara manual. Saat pembibitan susu bubuk disteril
sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke
tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari (fermentasi).
Selama proses fermentasi gula mengalami
proses HTST (High Temperature Short
Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temperature). Waktu penampungan saat
fermentasi ialah tujuh hari dengan suhu 37oC.
2) Ruang pelarutan
Diruang ini susu bubuk skim dan glukosa di larutkan
dan di strerilkan kemudian di kirim ketangki Kultur.
3) Ruang pengkulturan
bakteri
Di tangki ini bibit L.Casei Shirota Strain dikulturkan
untuk mendapatkan jumlah bakteri yang ditentukan dan merupakan ciri khas dari
Yakult yaitu sekitar 6,5 Miliyar.
Satu tangki di
ruangan ini mampu menampung sekitar 1800 Liter. Tangki ini terlebih dahulu
disterilkan dan kemudian di masukkan Susu bubuk + glukosa + bibit yang sudah
difermentasi tadi. Kemudian tangki ini difermentasi lagi selama 1 minggu dengan
suhu tangki sekitar 37oC. Tujuannya adalah untuk mendapatkan asam
Yakult (asam laktat).Hasil fermentasi ini akan berupa susu gumpalan oleh karena
itu harus dihaluskan terlebih dahulu dengan ditambahkan sirup dan sukrosa +
air.
4) Ruang pencampuran
Di ruang
ini terdapat tangki dengan kapasitas
32.00 Liter. Tangki ini digunakan untuk menyatukan/mencampur semua bahan yang
diatas tadi seperti kultur bakteri L.casei
+ susu bubuk + glukosa + sirup dan larutan steril sehingga menjadi Yakult konsetrat. Seperti yang telah dijelaskan,
hasil pencampuran ini menghasilkan susu yang menggumpal oleh karena itu di tank
ini hasil pencampuran tadi akan ditambahkan air agar menjadi cair.
5) Mesin pembuat botol
Untuk menjaga kehigienitasnya,
maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri oleh Yakult Indonesia. Mesin
pencetak botol ini mampu mencetak 1100 botol/jam dengan menggunakan bahan baku Polistirena
resin berkualitas tinggi. Pembuatan ini menggunakan sistem Injection
Blowmoulding. Setelah jadi botol ini akan dikirim ke tempat penampungan botol
dengan menggunakan angin yang telah disterilkan.
6) Tangki penampung botol
Tangki berbahan
stenlis steel ini memiliki kapasitas 555.000 botol. Tangki ini berhubungan
dengan mesin penangkap botol.
7) Mesin penangkap botol
Mesin ini
berfungsi untuk mendirikan botol-botol yang berjalan diatas konveier. Selain
itu di mesin ini botol-botol yang telah di produksi tadi dibersihkan dari debu
yang menempel.
8) Pembotolan
Selanjutnya
minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga dicetak
semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.
Botol Yakult di tutup degan sistem hampa udara menggunakan aluminium foil.
Semua proses ini dilakukan secara otomatis. Dalam sekali produksi, mesin ini
mampu menghasilkan 45.000 botol.
9) Mesin pengemasan
Mesin ini
mengemas 5 botol Yakult menjadi 1 pack multi dan selanjutnya di pack 10 pack
multi sehingga satu kemasan berisi 50 botol.
Ada 2 jenis
warna kemasan Yakult. Biru untuk sistem distribusi Yakult Lady yaitu dari rumah
ke rumah, sedangkan yang Putih untuk sistem direct sales seperti penjualan ke
toko atau swalayan.
10) Mesin pembawa Pallet
Mesin ini
membawa pallet kosong dari ruang pembersihan palet ke ruang packing. Mesin ini
mampu menampung 10.000 botol yakult yang siap dibawa ke Cold Room.
11) Cold room
Diruangan ini
Yakult di simpan terpisah berdasarkan warna Packingnya. Yakult menerapkan
sistem FIFO yaitu First in First out. Ruangan yang bersuhu 5oC ini mampu menyimpan 2.700.000 botol.
12) Delivery
Cara pengiriman
Yakult menggunakan mobil yang dilengkapi pendingin. Yakult ini kemudian dikirim
ke berbagai cabang di seluruh Indonesia.
13) Ruang kendali
mutu
Di ruangan ini
akan dilakukan sampling dari hasil
produk Yakult tadi. Hal ini bertujuan untuk pengecekan mutu dan keamanan. Di
ruangan ini juga dilakukan pengujian dan pengendalian mutu yang dilakukan mulai
dari pemilihan bahan baku selama proses berlangsung sampai pada berakhirnya
masa kadaluwasa Yakult.
14) Ruang kendali
mutu Mikrobiologi
Di ruangan ini
mikrobiologi diuji sesuai dengan standar Yakult.
Apabila semua pengecekan kualitas mutu telah sesuai dengan standar yang di
inginkan, maka produk Yakult siap dipasarkan.
4.
Ergonomi Industri
Ada 2 aspek ergonomi yang diterapkan di perusahaan
Yakult yaitu pada kemasan dan pekerjanya.
a) Penerapan aspek ergonomi ditinjau dari kemasan Yakult.
Pengemas produk
Yakult berupa wadah gelas (botol) dengan leher sempit. Pemilihan bentuk botol
seperti itu bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi Yakult.
Botol Yakult ini terbuat dari plastik, yang ringan, aman, dan mudah didaur
ulang. Jenis plastik yang digunakan untuk membuat botol produk yaitu PS
(Polistirena resin). Jenis plastik ini aman untuk sekali pakai dan menunjukkan
warna alami yang dimiliki produk. Polistirena pada kemasan yakult ini sangat
cocok untuk mengemas bahan yakult yang tidak mengandung alkohol dan
lemak.
Setiap lima botol (produk yakult) dikemas dalam 1 pack
dengan menggunakan plastic jenis polietilen. Selanjutnya dari lima botol
tersebut akan di pak lagi menjadi 50 botol. Botol yakult ditutup menggunakan
tutup aluminium foil, yang tidak resealable untuk memastikan bahwa produk
tersebut dikonsumsi saat membuka. Ini meminimalkan risiko kontaminasi.
Pada label kemasan terdapat informasi tentang nama
produk, daftar bahan baku, berat bersih, nama dan alamat produsen, keterangan
halal, waktu kadaluwarsa dan informasi penting dari Yakult sendiri.
Berdasarkan analisa terhadap kemasan produk yakult,
ternyata ada beberapa kelemahan yaitu tidak adanya suara konsumen pada kemasan
botol. Namun adanya pada kemasan plastic 1 pack. Sehingga ini menjadi kesulitan
bagi konsumen yang membeli secara eceran. Namun, dari segi kenampakan, baik
bentuk maupun warna sudah relative bagus. Bentuk botol ergonomis karena dalam
desainnya memperhatikan cara minum konsumen. Sedangkan warna dari kemasan yaitu
dominan putih transparan dengan tulisan huruf berwarna merah. Sehingga sangat eye
catching dan sangat kontras dengan warna dasar botol. Selain itu mempermudah
konsumen dalam membaca informasi yang ada pada badan botol yakult sehingga
konsumen dapat menggunakan produk ini dengan aman nyaman dan sehat, sesuai
dengan aspek ergonomi itu sendiri.
b) Penerapan aspek ergonomis ditinjau dari para pekerja.
Pekerja di pabrik Yakult belum cukup ergonomi. Ada beberapa pekerja yang
sudah sesuai dengan aspek ergonomi namun juga ada yang belum. Apabila dilihat
dari tata letak mesin dan pekerjanya sudah aman dan nyaman. Satu buah mesin
terdapat 3-4 pekerja yang duduk berjejeran untuk mengamati botol-botol Yakult
yang berjalan. Namun ada 2 pekerja
dibagian pembotolan yang berdiri disamping sebuah mesin. Mereka berugas
untuk mengantikan dan mengontrol ketersediaan botol kosong dan tutup aluminium
foil. Pekerja tersebut tidak merasakan nyaman karena harus berdiri dalam waktu
yang lama. Selain itu, hanya ada seorang pekerja dibagian penyusunan botol ke
pallet, ia harus berdiri cukup lama untuk menyusun botol-botol yang jumlahnya
ratusan keatas pallet.
5.
Manajemen
kualitas
Pengendalian mutu merupakan pengawasan terhadap
kualitas yang dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan produk, mulai dari
tahap bahan baku yang datang sampai dengan produk jadi yang siap untuk
dikonsumsi. Pengawasan mutu PT Yakult dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.
Pengawasan mutu bahan baku
Untuk
melakukan inspeksi terhadap barang yang datang sebelum disimpan sementara di
gudang atau sebelum dipakai proses produksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau bahan baku yang masuk apakah sesuai dengan spec
yang distandarkan. Karena biasanya bahan baku yang masuk jumlahnya banyak maka
yang dapat dilakukan pemeriksaan adalah dengan sampling. Sampling dilakukan
dengan tingkat kepercayaan tergantung pada keadaan bahan baku.
2.
Pengawasan mutu selama proses produksi
Pengawasan
mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process yaitu melakukan sistem pengendalian mutu
proses produksi secara harian dan melakukan analisa organoleptik, bahan baku,
bahan dalam proses dan barang jadi pada proses produksi serta melaksanakan
pengendalian mutu harian. Pengawasan mutu selama proses dimaksudkan untuk
mengawasi dan mengendalikan system pengendalian mutu terhadap proses produksi
sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.
3.
Pengawasan mutu barang jadi
Pengawasan
mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished good, yaitu melaksanakan system
pengendalian mutu produk akhir dan memonitoring penyimpanan barang jadi di
gudang dan melakukan pemeriksaan kualitas organoleptik selama disimpan.
mantap lur
ReplyDelete